CAMAR DAN KARANG
Kala itu Senja begitu cerah tanpa kabut menyelimutinya
Indah Nyiur pun masih melambai, merasakan cinta di antara kita
Saat itu kau kepakkan sayapmu menyusur karangku
Asamu tuk raih kepiting di sela-sela batuanku
Hingga ombak pu enggan mengusik kisah kita
Belum habis senja di cakrawala tuk mengantarkan bias-bias sinarnya
Indah, menerpa raga,
Mengantarkan jiwa pada memori musim lalu yang kini entah kemana
Bersamamu saat itu, kurasakan nikmat nirwana
Anganku bayangkan abadi cinta kita
Namun, tiba-tiba
Gelombang pasang mengusirmu, engkau pun pergi lalu tak berbekas...
hingga kini musim masih berganti
anginpun ciptakan badai menerpa karang-karang hatiku
tahukah kawan, burung camar itu belum kembali
ingin dia ada disini, temani karangku yang sepi
Seandainya,,
Engkau tahu camarku
Badai dahsyat datang, aku masih tegar
Ombak menghempas, aku takkan karam
Namun, bila terus kupandang awan menanti datangmu
Gelombang terik matahari akan hanguskan ku
Karangku akan lapuk
Aku akan habis
Habis terkikis , saat kau telah pergi tak berpaling
Kapankah musim akan segera berganti??
Akankah camarku pergi tak kembali??
Resah ku menantinya,
Apakah akan selamanya??
Namun, siapa yang tahu desah jawabNya???
Gelombang pasang, matahari atau desir pasir, adakah kalian tahu..???!