seperti kamu

Kemarin, aku lihat pelangi di awan pagi
Mendung memang,
Namun dia jadi pita hias yang buat jadi terang
Aku memang tak mau, kamu bilang
Ada pelangi di matamu
Atau, pelangi itu seindah wajahmu

Aku malah mau,
Kamu bawa aku ke pelangi itu
Aku tak mau ambil emas di ujungnya
Atau mencuri bejana perunggu di pangkalnya
Aku mau menyentuhnya
Menggapainya
Merasakan, semu atau nyatakah ia...

Seperti kamu...

Semu atau nyata?
Kamu seperti pelangi,
Benar indah, namun tak teraba
Kamu jauh, dan tak terjangkau

Seperti kamu..
Aku mau mengejar pelangi itu..
Memeluk indahnya
Rengkuh semua warnanya

Seperti kamu,
Dari dingin air dan panas mentari
Dari sejuk awan dan hangat sinar
Kamu kombinasinya,,
Merona barang sekali dua kali
Membuat aku menunggu, kapan datang lagi..

Dan,,
Seperti kamu..
Yang lalu hilang cuma semu...

ALANG-ALANG, SENJA, KITA

Sebuah frasa tak bermakna,,
Yang berbeda..
Namun, jadi terangkai bersama

Dan dari semuanya, hanya ini yang bisa kutangkap..
Senjamu merona,,
Mengagung dalam sebuah tahta...
Yang seakan hendak menelan, menenggelamkan..
Yang menjadi background dalam sebuah singgasana panorama..

Dan satu yang sangat kupahami..
Alangku berayun..
Seakan senjamu telah torehkan musik kehidupan..
Bunga sederhanaku melagu..
Menyanyi lirih dan mengunci pandang..
Mungkin bila mampu menahan waktu..
Biar senja ini mau jadi satu..

Karena alang-alang ..
Itu aku...
sedang senja...
Itu kamu..
Dan dalam tawa ini..
Ada kita...

Buat Neptunus

Dan dia benar layaknya seseorang dari Tuhan
Pernah dia berkata, dalam seulas senyum…
Tentang sebuah nyawa, yang bukan milik kita
Tentang sebuah raga yang hanya titipan saja
Dan tentang hidup mati yang baginya sangat sederhana

Layaknya seorang miskin yang berhendak berusaha
Tuhan lah bank penyimpan modal
Tangannya terulur menyumbang nyawa,
Bagi segenap manusia

Dan nantinya,
Kita ikuti saja, bagaimana modal itu berjalan
Bagaimana nyawa itu menggerakkan raga
Dan memang benar kita mengalir saja...
Menggunakan apa yang ada
Bukan mengada-ada untuk sebuah guna

Dan dari seseorang yang tersenyum itu,
Sungguh kita dapat belajar...
Anggap saja ini detik terakhir kita,,
Yang mengingatkan kita pada-Nya
Bahwa puluhan tahun kita hanyalah sedetik dua detik yang Tuhan telah tahu
Dan dari Tuhan
Telah dikirimkannya seseorang dengan senyum
Yang meyakinkan dan membenarkan sabda-Nya
Mengingatkan pada kita,,
Hidup adalah anugerah, sebuah keajaiban istimewa
Yang hanya pinjaman, dan siap diminta
Yang meski nantinya melemahkan raga
Namun haruslah melebarkan tawa...

INSEKTA

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera

Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordo Archyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri Ordo Archyptera:
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:







Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
- Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
- Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
- Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
- Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Peranan dalam kehidupan:
- rayap= merusak kayu

2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
- Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebuttegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
- Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
- Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
- Tipe mulutnya menggigit.















Contoh:
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)

Peranan dalam kehidupan
- hama tumbuhan padi
- Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
- Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.

3. Ordo Odonata
Ciri-ciri ordo Odonata:
- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)









4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)







Peranan dalam kehidupan:
Sebagai hama padi
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.

5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)


Peranan dalam kehidupan:
Hama tanaman padi (wereng, kutu daun)
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)










Peranan dalam kehidupan:
Sebagai bahan obat-obatan. (undur-undur)
2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
- Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
- Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
- Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.












Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

Peranan dalam kehidupan:
• Membantu proses penyerbukan (kupu-kupu)
• Menghasilkan sutra
3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)








Peranan dalam kehidupan:
-menyebarkan penyakit demam berdarah
-menyebarkan penyakit malaria
- Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.















Contoh:
a. Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
b. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
c. Kumbang beras (Calandra oryzae)

Peranan dalam kehidupan:
- hama tanaman kelapa (kumbang kelapa)
- Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagaiColeoptera, misal: kumbang beras.

5. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas)
- Metamorfosis sempurna
Peranan dalam kehidupan:
• Penular kuman pes
Contoh:
- Pinjal manusia (Pubex irritans)
- Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
- Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
- Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.







6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit.
Peranan dalam kehidupan:
• Penghasil madu
• Membantu proses penyerbukan
Contoh:
- Lebah madu (Apis mellifera)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah













Selesai sudah kita mempelajari klasifikasi Insecta, cobalah pelajari lagi dengan baik dan teliti kemudian coba Anda jawab pertanyaan berikut ini!
1. Tuliskan penggolongan Insecta tersebut !
2. Tuliskan masing-masing contohnya!
3. Sebutkan tipe-tipe mulut serangga! Apa perbedaannya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sebaiknya Anda baca dahulu dengan teliti mengenai klasifikasi Insecta, barulah setelah Anda pahami kemudian Anda jawab pertanyaannya. Jangan lupa cocokkan kembali jawaban Anda dengan bacaan di atas.

Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
1. Insecta yang menguntungkan
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
b. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d. Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
e. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.


2. Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
b. - Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
- Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens(wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.

c. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
d. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagaiColeoptera, misal: kumbang beras.
e. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.

AKU HENDAK TAK MAU

telah berkarat aku disini...
terpaku menaungimu
mencucurkan sinar temaram ku
tak biarkan mu menggigili dingin pagi
kala cahya ku mati

pernahkah kau sadar?
aku hnyalah temaram yang setia menemani malam mu
yang selalu lengkapi hadirmu
kala siapapun butuh singgasana mu..

yang namun terkadang
hanya dianggap sebagai lampu reyot tua
berkarat, tak berguna..
sekedar figuran tak penting
kala sepasang manusia
menikmati saat2 genting..

andai saja nyala ku masih berarti
saat rembulan pagi itu datang
andai saja masih bisa kuterangi tiap sisimu
saat terang menjelang
pasti bukan figuranlah aku lagi
pasti akan lebihlah aku

namun saat itulah tak lagi kau butuhkan aku
tak perlu aku ada untuk menaungimu..

tertunduk aku di bawah mentari
karna sinarnya yang saingi pun tak mampu aku
karna cerahnya yang mampu indahkan bangku itu
sungguh tertunduk malu aku'di bawah matahari itu
jika harus aku yang mengharapkan terang seindahnya
untuk senangkan bangku dalam naungku

dan andai saja ada yang bisa kabulkan satu mauku
aku hendak
tak mau
10 atau 20 tahun lagi..
aku masih seperti ini...

SEPERCIK API

Lihatlah, kawan..
Andai kau dapat melihat
Dalam gelap
Akulah ada
Sebatang lilin yang menunggu untuk dinyalakan
Olehnya yang kesepian
Olehnya yang kebingungan
Menelusur ribuan celah untuk mencari sebersit cahaya
Cahaya yang akan menyingkap gelap
Cahaya yang terlalu muluk untuk didapatkannya
Sayang,
tak terlihat olehnya
di depannya
ada sebatang lilin
sayang, tak terpikir olehnya
bahwa lilin tak butuh banyak
yang hanya butuh sepercik api
yang akan menyulutkan seberkas cahaya
untuknya yang butuh cahaya terang
untuknya yang hendak menelisik jalan keluar
Entah Sampai kapan aku tak tahu saat dimana ia tahu
Ia pun takkan tahu bahwa sampai kapan pun aku menunggu
Sepercik api
Setitik terang
Sebuah harapan
Untukmu kutemukan jalan keluar...

LAUT, PANTAI, SENJA

Setengah dari jingga masih menghias
Dalam batas biru laut dan langit
Setelah sekian lama aku berdiri,
senja tak juga jengah menemani sepi sendiri
sesaat aku memandang ke belakang
dalam siang tadi yang masih terasa panasnya
dalam pantai yang masih menyimpan segenap jejak
entah kenapa tak kunjung ombak menghapusnya

air laut mulai membasahi kakiku
sejuk sejenak memang
namun urung ku terjun ke dalamnya
begitupun urung ku mundur ke belakang
kembali tenggelam dalam pasir hisap itu
pasir yang berbisik pun tak mau

andai saja pantaiku mau merengkuhku
membisikkan sebersit kata dalam desir halus pasirnya
takkan ada senja menyelimutiku
bawaku dalam rangkulan nyiur itu
bukan diam menatapku!
meratapi kisah bisu

kini dalam pantai ku berada
senja di depan ku malam di belakangku
angin laut dan darat pun bertemu
menerpa seluruh aku